Pesantren Rakyat Online – Penggagas dan Pengasuh Pesantren Rakyat Al-Amin, Kiai Abdullah SAM, S.Psi., M.Pd., memberikan motivasi kepada siswa siswi kelas XII Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kota Malang, Kamis pagi (26/1/2023). Kegiatan penguatan spiritual ini bertajuk Life After Madrasah ‘The Pathways of Success’ yang diikuti lebih dari 300 murid kelas XII MAN 1 Kota Malang.
Sesampai di madrasah yang telah melahirkan banyak tokoh pemimpin itu, Kiai Abdullah SAM disambut oleh dewan guru MAN 1 Kota Malang. Ada Ustad Rosyad, guru Fisika dan Ibu Rida, guru BK. Beliau berdua kemudian mengarahkan ke ruang Kepala Madrasah dan berbincang ringan mengingat masa-masa saat pendiri 133 Pesantren Rakyat itu mengenyam pendidikan di madrasah yang berlokasi di Tlogomas Kota Malang ini.
Baca juga: 10 Jamaah Pesantren Rakyat Ikuti Manasik Umroh Rajab di Islamic Center
Kegiatan ini diadakan sebagai penguatan spiritual dan membangun semangat bagi siswa-siswi dalam menghadapi penilaian akhir sekolah sebelum mereka lulus dan melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi. Pada sambutan yang diberikan oleh Plt. Kepala MAN 1 Kota Malang, Abdurrohim, S.Ag., M.A., untuk meraih kesuksesan akademik harus diiringi dengan ketekunan.
“Sukses melalui jalur akademik harus tekun belajar dan mencapai nilai sebaik-baiknya”, tuturnya.
Sekolah di MAN 1 Kota Malang merupakan impian seluruh orang. Pembelajaran umum ditambah keilmuan agama menjadi paket komplet dalam membekali anak menghadapi tantangan di era global ini.
Kiai Abdullah SAM, dalam penyampaian materi kepada para murid secara energik menyebutkan, bahwa salah satu sekolah yang mengintegrasikan dunia dan akhirat adalah MAN 1 Kota Malang. “Yang namanya sekolah integrasi itu disini”, tegasnya lagi.
Baca juga: Kunjungan Bisnis 2022: SMA Pengusaha Sasar Usaha Mebel & Pembuatan Tasbih
Ada pepatah Arab mengatakan syubbanul yaum rijalul ghod yang berarti pemuda sekarang adalah pemimpin masa depan. Ungkapan tersebut digunakan oleh Kiai Abdullah SAM untuk membakar semangat murid MAN 1 Kota Malang dalam menghadapi situasi apapun.
“Pemuda hari ini harus siap menghadapi era global yang serba terbuka. Untuk itu siapa saja disini harus memiliki sikap percaya diri yang baik”, tuturnya dalam acara yang digelar di Auditorium MAN 1 Kota Malang itu.
Di tengah motivasi yang disampaikan, Kiai yang saat ini menjadi Wakil Ketua 2 Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Ibnu Sina Malang mengingatkan, selain kepercayaan diri juga harus belajar menghormati satu sama lain. “Apalagi kepada seorang guru dan yang memberikan ilmu kepada kita”, imbuh Kiai.
Dalam sebuah kitab Ta’lim al-Muta’allim, terdapat sebuah kalimat yang konon berasal dari Sayyidina Ali, khalifah keempat dalam Islam yakni ana ‘abdu man’ allamani, walaw harfan wahidan. Makna dari ungkapan kebajikan tersebut ialah sebagai berikut; aku adalah hamba atau budak bagi siapapun yang mengajarkan ilmu kepadaku, walau sehuruf saja.
“Kita harus hormat kepada guru setiap hari”, pesan Kiai yang semasa sekolah di MAN 1 Kota Malang dikenal dengan ketawadukannya kepada guru.
Baca juga: 4 Santri Pesantren Rakyat Ikuti Diklat Tanggap Bencana RMI NU & BPBD Jatim
Selain itu, untuk meraih kesuksesan dalam hidup dapat dimulai dengan menata diri, bertutur kata yang baik, tata cara berpikir dan menata pola hati. Dalam hal ini, Kiai dengan nama tenar Kiai Sableng menghimbau siswa-siswi untuk menjaga perkataan.
“Al kalam addu’a. Perkataan adalah doa. Maka dari itu, mulai sekarang harus berdoa yang baik-baik. Sampaikan cita-cita terbaik apapun dan insya Allah akan dikabulkan oleh Allah swt. Ana ‘inda dhonni ‘abdi bi (Aku (Allah) senantiasa bersama dengan prasangka hambaku kepadaku”, jelas Pengasuh Pesantren Rakyat.
Sebelum puncak motivasi dengan ESQ, Kiai Abdullah SAM mewanti-wanti para murid MAN 1 Kota Malang tentang penggunaan gadget yang kurang bermanfaat. Harusnya, adanya kemajuan teknologi ini bisa sebagai akselerasi dalam meningkatkan kualitas diri, misalnya belajar tentang coding, pemrograman, artificial intelligence dan lain sebagainya.
“Gadget yang kita miliki jangan hanya dibuat untuk nge-game saja. Ayo kembangkan diri dengan hal-hal yang bermanfaat!”, tegas beliau.
Baca juga: Lomba Biografi & Fashion Show SDII Pesantren Rakyat di Hari Pahlawan 2022
Selanjutnya, pada sesi ESQ, narasumber yang semasa di aliyah menyambi jualan kopi dan menyekolahkan 3 adiknya tersebut mengajak seluruh peserta untuk bermuhasabah serta bermunajat kepada Allah swt. Sembari mengingat kesalahan yang pernah dibuat, utamanya kepada kedua orang tua.
“Harus bersyukur bagi siapa saja yang orang tuanya masih lengkap sehingga bisa memohon maaf dan bisa berbakti kepadanya. Dan bila ada yang sudah ditinggal oleh orang tua tak perlu berkecil hati dan terus bersemangat karena semua memiliki kesempatan yang sama untuk sukses”, bimbing Kiai dengan meminta peserta menundukkan kepala.
Di akhir materi, alumnus MAN 1 Kota Malang tahun 2002 ini mengajak seluruh murid memekikkan semangat ‘aku bisa!’ dengan penuh harapan dan doa. (cha)