Pesantren Rakyat Mr. Tondem Mr. Tondem: Yang Penting Tidak Ketahuan

Mr. Tondem: Yang Penting Tidak Ketahuan

Mr. Tondem

Pesantren Rakyat Online – Pagi setengah siang beberapa pegawai di waktu luang ngopi di belakang kantor sambil berbincang ringan. Tiba-tiba saja arah pembicaraan mengarah kepada urusan pekerjaan masing-masing. Mr. Tondem yang terbiasa blusukkan kemana-mana juga posisi ngopi di warung itu.

Saur manuk antar orang di warung itu terjadi tanpa moderator. Namanya saja di warung.
“Gimana sudah selesai laporan SPJ sampean (kamu)?” tanya salah satu KS SD Suka-Suka yang juga lagi mengurus sesuatu di kantor.

“Belum”, jawab KS SD Laris Manis.

“Kenapa kok belum selesai?” tanya KS SD Suka-Suka, sambil terlihat serius.

“Karena saya bingung cara masukkan data ke laporan, selalu saja ada selisih angka antara yang sudah saya belanjakan dengan nominal yang harus ditulis di laporan”, jawab Bu KS SD Laris Manis.

“Ooooooalah gitu aja kok repot Jeng…Jeng! Sampean (kamu) kan bisa nyonto (contoh) laporan saya”, balas KS Suka-Suka.

“Yang angkanya tidak cocok dengan belanja yang sebenarnya. Kalau saya pesan stempel toko apa gitu, yang penting kelihatan asli”, lanjut KS Suka-Suka.

KS Laris Manis merasa dapat angin segar. Walau tetap dalam kebimbangan karena dia KS Baru. “Lha terus apa tidak nyalahi aturan?!” tanya KS Laris Manis, sambil menghabiskan makanannya.

“Oooooalah Jeng! Sampean (kamu) iki kok ‘ndeso’. Teman-teman yang lain juga banyak yang seperti itu Jeeng. Masio (meskipun) orang kantor juga sudah TST, alias tau sama tau, yang penting kita paham lah..!” KS Suka-Suka sambil mengernyitkan alis matanya.

“Emmmm, apa tidak bahaya bu?” Tanya KS Laris Manis kepada KS Suka-Suka.

“Yang penting tidak ketahuan BePeKa, KaPeKa atau apalah itu. Lagian kalau ada pemeriksaan diajak ke restoran, diajak makan-makan kemudian TST tadi, juga sudah beres”, tegas Bu KS Suka-Suka.

“Seperti ini sudah lazim bu di negeri kita tercinta ini. Kalau tidak seperti itu ya malah ruwet urusan kita”, masih kata KS Suka-Suka, KS Laris Manis manggut manggut sambil merasa senang-senang cemas.

“Ooooo begitu ya bu cara menghadapi birokrasi kita?” tanya lagi kepada KS Suka-Suka.

Baca juga: Mr. Tondem: Nilai Rapot 10

“Iya bu di mana-mana sudah hampir sama saja. Kemarin saja tetangga saya di dinas pengurusan KTP juga sama, mengurus sudah enam bulan tidak jadi, saya titip Mr. B bayar 200 ribu 1 hari jadi, yang penting TST buuuu. Wes talah pokok TST semua lancar”, jawab KS Suka-Suka.

Masih bertanya lagi KS Laris Manis kepada KS Suka-Suka, “bu begini ini dalam hukum agama bagaimana ya?”

“Ooooalah Jeng…Jeng! Sekarang jangankan orang seperti kita, lha wong yang sudah macak jubahan, macak ust saja juga seperti itu, contohnya AAG, Kanjeng Dimas, Ust. GB dan lain-lain, malah parah Jeng. Angok-angok awake dewe coro nyolet paling yo mek titik, coba koyok Menteri Agama lan konco-koncone malah sak pirang-pirang (mending kita, misal mengambil cuma sedikit, coba seperti Menteri Agama dan teman-temannya malah banyak)”, jelas KS SD Laris Manis.

Kemudian, KS SD Suka-Suka tersenyum sambil menjawab, “bu terimakasih lhoo ilmunya, semoga manfaat dan barokah”.

“Kwakakakakakakak, manfaat barokah katanya.” Mr. Tondem tertawa di dalam hati yang sedang duduk di sampingnya sambil nyruput (minum) kopi.

Mr. Tondem bergumam di dalam hati, “bagaimana Indonesia ini bisa baik kalau pendidiknya saja mentalnya sudah mental clorot (tikus)”.

“Menganggap ke dzaliman yang terjadi di sekelilingnya sudah dianggap biasa. Padahal setahu saya juga pakai jilbab. Kelihatannya dari pembicangannya tadi juga sudah hajah. Waduh…waduh…waduh, lewat mana akan memperbaiki negara ini. SIM ingin cepat nyogok, KTP ingin jadi mbayar, KK dan Akte ingin cepat mahal, naik pangkat jadi KS, rekomnya maha. Wah..wah..wah..!”, Mr. Tondem terus bergumam dalam hatinya sambil senggowang dan merasa susah.

“Lha ini gurunya seperti ini, apa lagi nanti muridnya?” kata Mr. Tondem keras dan sambil tidak terasa reflek. Monggo buuu!! Mr. Tondem sambil berdiri dan bergegas pamit karena malu dengan ucapanya yang keras tadi. Monggo disruput! Alfatihah.

Ditulis oleh Kyai Sableng, KH. Abdullah SAM, S.Psi. Pengasuh Pesantren Rakyat Al-Amin.

6 Likes

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.