Pesantren Rakyat Online – Pesantren Rakyat Al-Amin mengikuti Simposium Islam Wasathiyah di Hotel ASCEN Kota Malang, Selasa (27/9/2022). Acara ini diselenggarakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) bekerjasama dengan Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI NU) Kabupaten Malang. Pada acara ini, Pesantren Rakyat diwakili oleh Ustad Andik Miftah, Pengasuh Pesantren Anak.
Mengawali kegiatan, acara dibuka KH. Fadol Hijja. Setelahnya, Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si., Guru Besar UIN Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang, selaku narasumber pertama menyampaikan materi tentang Sejarah, Budaya dan Kebangkitan Islam Nusantara.
Prof. Mudjia yang baru saja pulih dari sakit itu menyebut tugas penting Islam dalam pemberdayaan umat masa depan. Beliau mengajak para perwakilan pesantren yang hadir untuk tidak terlena sebagai mayoritas.
Profesor yang pernah menjadi Rektor UIN Maliki Malang periode 2013-2017 ini mengingatkan umat Islam untuk terus meningkatkan kualitas.
Baca juga: SDII Pesantren Rakyat Ikuti Pembinaan SD Swasta Kabupaten Malang
“Jangan terlena dengan jumlah umat yang banyak tapi juga kualitasnya, karena islam nusantara jumlahnya 45% dari penduduk Asia Tenggara. Dan Islam Wasathiyah didirikan oleh wali 9 yang ada di pulau jawa”, tuturnya.
Dari perspektif yang berbeda disampaikan oleh narasumber kedua dari Lesbumi PBNU, Irfan Afifi dengan tema Kearifan Budaya Jawa. Beliau mengungkap Islam Nusantara dengan pendekatan kearifan budaya.
Sementara itu, Ketua PC RMI NU Kabupaten Malang, Dr. KH. Agus Ihwan, M.Si., juga menyampaikan bahwa Islam Nusantara lahir dari pesantren. Beliau berpendapat mengapat demikian, karena di pesantren bisa dikatakan sistem pendidikan yang terbilang lengkap mulai dari teori hingga praktek.
Sebagai informasi, simposium ini diikuti oleh perwakilan pesantren se-Kabupaten Malang. Tiap kecamatan diambil perwakilan masing-masing dua pesantren untuk hadir dalam kegiatan. (sev/cha)
Reporter: Syevia Nur Amanah
Editor: Chandra Djoego