Pesantren Rakyat Online – Pesantren Rakyat Al-Amin kedatangan tamu spesial jelang ibadah sholat Maghrib, Rabu (31/7/2024). Beliau adalah Prof. Dr. Sudirman Hasan, S.Ag., M.A., Dekan Fakultas Syariah UIN Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang.
Pada kesempatan singkat ini, Prof. Sudirman berkesempatan menyapa para santri Pesantren Rakyat. Beliau menyampaikan motivasi kepada santri agar bisa meniru semangat dari Pengasuh Pesantren Rakyat, KH. Abdullah SAM, S.Psi., M.Pd.
Prof. Sudirman mengawali ceritanya tentang Pesantren Rakyat yang bertumbuh pesat. Memang, di tengah kesibukannya, beliau lama tidak berkunjung ke Pesantren Rakyat.
“Dulu pesantren ini masih sangat kecil. Semangat dari Mas Dullah, saya akrab memanggilnya, untuk menjadikan masyarakat semakin religius dunia akhirat patut kita contoh. 10-15 tahun ini sudah berkembang sebesar ini”, kata guru besar yang juga santri alumnus Pondok Pesantren Denanyar Jombang ini.
Selanjutnya, Prof. Sudirman memotret 3 hal dari KH. Abdullah SAM yang bisa dijadikan teladan oleh para santri. Yang pertama adalah niat yang tulus. “Jika kita dalam hati memiliki niat yang tulus, maka apa yang kita kerjakan akan dimudahkan dan banyak yang akan membantu.
Dekan Fakultas Syariah itu kemudian menyebut bahwa semangat yang tinggi dari Kiai Abdullah SAM harus dicontoh. “Santri yang sekarang ada di pesantren ini kedepan bakal membangun wilayahnya masing. Apalagi banyak santri yang berasal dari luar kota”, tuturnya.
Baca juga: Pesantren Rakyat Ikuti Sosialisasi Eco Pesantren DLH Kabupaten Malang
“Sekarang mungkin kalian belum dikenal, tapi 20 tahun lagi kalian akan menjadi penggerak Islam di dunia”, motivasinya.
Dan hal terakhir yang menjadi motivasi adalah menanamkan sifat sumeleh kepada Allah (berserah diri kepada Allah). Menurut Prof. Sudirman jika dekat dengan Allah maka bumi ini juga akan ikut mendukung. “Dan Mas Dullah ini sudah mencontohkannya”, ungkapnya sembari menyampaikan dalil yang sering disampaikan oleh KH. Abdullah SAM.
“Niatkan ikhlas mulai dari sini, ayo serius dalam hal apapun dan bisa bersaing dengan siapapun. Jika seperti itu maka akan lahir generasi pemimpin indonesia dari Pesantren Rakyat”, harap pria asli Jombang itu.
Untuk diketahui, Prof. Sudirman adalah salah satu tokoh yang ikut berperan dalam pengembangan Pesantren Rakyat mulai tahun 2010. Pada saat itu beliau menjadi pengelola Pusat Kajian Zakat dan Wakaf El-Zawa UIN Maliki Malang.
Sebelum menjadi guru besar, Prof. Sudirman pernah meneliti dan menulis buku hingga jurnal internasional tentang Pesantren Rakyat pada tahun 2016. Salah satu guru besar termuda di UIN Maliki Malang itu menyampaikan bahwa beliau pernah mempresentasikan karya ilmiah tentang Pesantren Rakyat dalam forum konferensi internasional di Belanda.
Kehadiran beliau untuk menyapa para santri diapresiasi oleh KH. Abdullah SAM. Pengasuh mengatakan bahwa merupakan suatu penghargaan para santri bisa mendapatkan ilmu dari profesor. “Anak mahasiswa di Kabupaten Malang ini mungkin tidak pernah diajar langsung oleh profesor. Tapi kita bersyukur, kita semua, santri-santri bisa mendapat ilmu dari beliau”, tuturnya.
Selanjutnya pengasuh yang juga Ketua PC ISNU Kabupaten Malang ini teringat kata-kata dari Prof. Mudjia Rahardjo tentang makam seorang tokoh politik bernama Stalin. Menurut cerita beliau, di makamnya tertulis sebuah ungkapan yakni, orang besar adalah orang yang pernah menginjakkan kakinya di tempat yang pernah diinjak oleh orang besar.
“Di Pesantren Rakyat ini sering didatangi, dikunjungi dan diinjak oleh orang besar. Semoga kita semua bisa ikut dan ketularan menjadi orang besar juga”, tutup Pengasuh Pesantren Rakyat Al-Amin. (*)
Reporter: Chandra Djoego