Pesantren Rakyat Online – Pengasuh Pesantren Rakyat Al-Amin, Kiai Abdullah SAM, S.Psi., M.Pd., menjadi narasumber Resolusi Konflik dalam kegiatan Kamtibmas Polres Malang, Selasa, (10/10/2023). Acara ini berlangsung di Pendopo Kabupaten Malang, Jl. Panji No. 158, Penarukan, Kepanjen.
Pada forum ini dihadiri oleh Wakapolres Malang, Kompol Wisnu Kuncoro, Kasatbinmas Polres Malang, AKP Sugik Hermawan, S.H., dan Kepala Kesbangpol Kabupaten Malang, Drs. Kasianto, M.M. Selain itu ikut menjadi audience sejumlah tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh perempuan dari 33 kecamatan di Kabupaten Malang.
Seperti diketahui, Indonesia memiliki keragaman suku, agama, ras dan budaya. Termasuk di Kabupaten Malang yang terbilang lengkap elemen masyarakatnya. Dari hal itu, Polres Malang menganggap penting jalinan kerjasama antar elemen masyarakat menciptakan ketertiban dan keamanan di masyarakat.
Guna menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, Polres Malang melakukan sinergi dengan para tokoh di Kabupaten Malang. Dalam mewujudkan hal tersebut, Polres Malang mengadakan Forum Silaturahmi Kamtibmas bersama Para Tokoh. Tema yang diangkat adalah untuk Menjadikan Perbedaan sebagai Kekuatan dalam rangka Harkamtibmas di Wilayah Hukum Polres Malang.
Kasatbinmas Polres Malang yang menjadi lead sector kegiatan (red) menyebutkan forum silaturahmi ini ssbagai sarana menjadikan perbedaan sebagai potensi kekuatan kamtibmas di wilayah masing-masing. “Menjadi pilar bagi kuatnya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia”, tutur AKP Sugik.
Baca juga: Jagong Maton: Hukum Dirancang Khusus untuk Rakyat Jelata
Sementara itu, Wakapolres Malang, Kompol Wisnu Kuncoro menyatakan bahwa persamaan persepsi dalam menciptakan keamanan di wilayah hukum Polres Malang sangat penting. Menurutnya, perkembangan isu-isu internasional hinggal isu lokal bisa mempengaruhi perilaku masyarakat.
“Saya berharap ada kerja keras dan kerjasama seluruh elemen masyarakat sehingga ada kontribusi dari masyarakat untuk menciptakan keamanan di masyarakat. Masyarakat menjadi polisi di lingkungannya sendiri”, pintanya.
Dalam materi yang disampaikan Kiai Abdullah SAM, beliau mengatakan, perbedaan adalah sebuah keniscayaan. “Perbedaan adalah sunatullah dan perbedaan menjadikan kuat”, jelas kiai yang juga Ketua PC ISNU Kabupaten Malang ini.
Kemudian, Wakil Direktur Pesantren Center Nusantara itu, menjelaskan terkait konflik mulai dari jenis-jenisnya hingga mengapa konflik itu diciptakan. “Konflik tidak selalu membahayakan. Konflik harus diciptakan, direkayasa dan dikontrol dengan baik sehingga terwujudnya kekuatan di masyarakat”, terang Wakil Rektor STIT Ibnu Sina Malang. (cha)