Pesantren Rakyat Online – Pesantren Rakyat Al-Amin merealisasikan kerjasama pendirian kampus dengan Universitas Terbuka Malang, Sabtu (1/2/2020). Hal tersebut dikemas dalam kegiatan MoU (Memorandum of Understanding) dan Launching Sentra Layanan UT (SALUT) yang dihadiri oleh para tokoh, pimpinan lembaga/instansi, anggota DPRD, pengasuh ponpes, perwakilan SMA/SMK dan warga masyarakat lintas Kecamatan Sumberpucung di Halaman Pesantren.
Sebelum adanya MoU ini, Dr. Wayan Sitrama, M.Pd., Pengurus PP. Pergunu berkomunikasi dengan Pengasuh Pesantren Rakyat Al-Amin, KH. Abdullah SAM, S.Psi., tentang Universitas Terbuka. “Saat ditawari untuk kerjasama kami langsung menjawab mau”, ceritanya saat di podium sambutan.
Kyai Sableng sebutan lain Kyai Abdullah mengucap rasa syukur karena hingga saat ini masih diberi kesempatan untuk mengabdi kepada masyarakat dengan menyelenggarakan pendidikan murah. “Mudah-mudahan bisa terus sampai puluhan ribu santri bisa tetap gratis”, jelasnya.
Dalam berjalannya Kampus UT Pesantren Rakyat ini, pengasuh berharap generasi islam, para ustad dan santri tak hanya menguasai keilmuan agama saja. “Bisa nahwu, bisa imrithi, bisa tajwid tetapi tidak bisa mengajar di lembaga formal karena tidak memiliki ijazah. Jangan sampai pengajaran keagamaan di sekolah misalnya, diisi oleh seorang yang tidak kompeten”, kata Kyai Sableng.
“Jawaban dari hal itu adalah Kampus UT Pesantren Rakyat”, sambungnya diikuti tepuk tangan hadirin.
Baca juga: Bahas Program Rehab, BNN Kabupaten Malang Silaturahim Ke Pesantren Rakyat
Menyambung apa yang disampaikan oleh Kyai Abdullah, Direktur Universitas Terbuka Malang, Dr. Lilik Sulistyowati, M.Si., menyeritakan kemudahan kuliah di kampus yang dikenal dengan Cyber University of Indonesia itu. “Kualitasi UT tak kalah dengan perguruan tinggi besar di Indonesia karena profesor-profesornya juga menjadi penulis modul disini”, pungkas Lilik.
Kemudian Dr. Lilik melanjutkan, Kampus UT tidak membatasi usia dalam penerimaan mahasiswa. Ini merupakan kelebihan lainnya karena dengan begitu, setiap pengajar, pekerja dan apapun aktifitasnya tetap bisa kuliah. “Untuk lebih detailnya bisa diakses informasi di www.ut.ac.id lewat smartphone atau perangkat lainnya”, imbuh mantan Staf Khusus Presiden Jokowi ini.
Di akhir sesi, perempuan yang pernah menjabat Kasubdit Pendidikan Perempuan dan Gender Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ini menampilkan video profil Universitas Terbuka kepada seluruh tamu undangan. (cha)