Iqbal Farhan Nuruddin adalah anak yang mengenyam pendidikan dikelas 5 sekolah dasar, tepatnya di SDN 07 Sumberpucung. Iqbal, sapaan akrabnya di sekolah, dikenal sebagai murid yang pandai dan disegani oleh teman-temannya di sekolah. Dia juga sering membantu teman-temannya ketika mereka mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal-soal dikelas dan mengerjakan berbagai macam tugas, termasuk tugas di mata pelajaran komputer. Selain keaktifannya di sekolah, Iqbal juga menjadi santri di Pesantren Rakyat Al-Amin Sumberpucung.
Mengaji dan belajar adalah dua kegiatan yang menjadi rutinitas sehari-hari yang di lakukan oleh bocah satu ini. Sore setelah pulang sekolah, dia mengaji di madrasah diniyah Al-Hikam di timur rumahnya di selatan pasar Sumberpucung. Disana pun, Iqbal juga menjadi sosok yang sangat di kagumi oleh para ustad/ustadzahnya. Setelahnya pulang dari mengaji, dia langsung disibukkan dengan belajar di rumah salah satu penjual cilok di depan sekolahnya. Kesehariannya belajar di tempat itu, Iqbal dapat meningkatkan kualitasnya dalam menguasai berbagai ilmu pengetahuan dan mata pelajaran yang ada di sekolahnya. Terbukti ketika penerimaan raport pada akhir semester, dia selalu mendapat ranking dan tidak pernah keluar dati tiga besar kelas.
Selain aktifitas yang selalu memeras otak diatas, waktu luang yang ada dimanfaatkan untuk nyantri di pesantren dan belajar mengenai ilmu komputer di rumahnya. Sejak masih di taman kanak-kanak, iqbal sudah sangat familiar dengan teknologi satu ini. Endar, kakak Iqbal, adalah mentor yang membimbingnya dalam menguasai ilmu komputer. Kakaknya adalah alumni dari salah satu universitas teknik terkemuka di Indonesia, ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya). Dari apa yang diajarkannya, sekarang, Iqbal telah meenguasai instalasi komputer dan desain grafis dengan menggunakan Coreldraw dan Photoshop. Sungguh suatu capaian yang mengagumkan melihat kapasitas seorang anak yang masih duduk di kelas 5 sekolah dasar.
Seorang figur yang bisa menjadi inspirator bagi teman-teman sebayanya untuk mengembangkan potensi yang ada pada setiap individu-individu berkualitas. Selama ada kemauan dan niat untuk melakukannya, rasanya tidak ada yang tidak mungkin untuk mencapainya. Iqbal adalah hanya sekelumit kecil dari banyaknya anak yang berpotensi di negeri ini. Kemerosotan kualitas anak-anak negeri ini, karena kurang adanya motivasi atau motivational deficits menurut bidang ilmu psikologi. Mungkin hal kecil ini akan menjadi pelecut semangat anak-anak negeri ini untuk semangat dalam proses learning and acquiring knowledge atau belajar dan memperoleh pengetahuan.
Written by : Nugraha Chandra Pratama (Mahasiswa BSI (Bahasa dan Sastra Inggris) UIN Malang, PC IPNU Kab. Malang, Wakil Sekretaris PMII Rayon “Perjuangan” Ibnu Aqil).